Pages

Kamis, 24 November 2011

Video Clip Marawa



Senin, 21 November 2011

Bola Basket

Bola basket

Bola basket adalah olahraga bola berkelompok yang terdiri atas dua tim beranggotakan masing-masing lima orang yang saling bertanding mencetak poin dengan memasukkan bola ke dalam keranjang lawan. Bola basket sangat cocok untuk ditonton karena biasa dimainkan di ruang olahraga tertutup dan hanya memerlukan lapangan yang relatif kecil. Selain itu, bola basket mudah dipelajari karena bentuk bolanya yang besar, sehingga tidak menyulitkan pemain ketika memantulkan atau melempar bola tersebut.
Bola basket adalah salah satu olahraga yang paling digemari oleh penduduk Amerika Serikat dan penduduk di belahan bumi lainnya, antara lain di Amerika Selatan, Eropa Selatan, Lithuania, dan juga di Indonesia.

Teknik dasar permainan bola basket

Cara memegang bola basket adalah sikap tangan membentuk mangkok besar. Bola berada di antara kedua telapak tangan. Telapak tangan melekat di samping bola agak ke belakang, jari-jari terentang melekat pada bola. Ibu jari terletak dekat dengan badan di bagian belakang bola yang menghadap ke arah tengah depan. Kedua kaki membentuk kuda-kuda dengan salah satu kaki di depan. Badan sedikit condong ke depan dan lutut rileks.
Dalam menangkap bola harus diperhatikan agar bola berada dalam penguasaan. Bola dijemput telapak tangan dengan jari-jari tangan terentang dan pergelangan tangan rileks. Saat bola masuk di antara kedua telapak tangan, jari tangan segera melekat ke bola dan ditarik ke belakang atau mengikuti arah datangnya bola. Menangkap bola (catching ball) terdiri dari dua macam cara yaitu menangkap bola di atas kepala dan menangkap bola di depan dada.
Mengoper atau melempar bola terdiri atas tiga cara yaitu melempar bola dari atas kepala (over head pass

 melempar bola dari dari depan dada (chest pass)

yang dilakukan dari dada ke dada dengan cepat dalam permainan, serta melempar bola memantul ke tanah atau lantai (bounce pass). 

Menggiring bola (dribbling ball) adalah suatu usaha membawa bola ke depan. Caranya yaitu dengan memantul-mantulkan bola ke lantai dengan satu tangan. Saat bola bergerak ke atas telapak tangan menempel pada bola dan mengikuti arah bola. Tekanlah bola saat mencapai titik tertinggi ke arah bawah dengan sedikit meluruskan siku tangan diikuti dengan kelenturan pergelangan tangan. Menggiring bola dalam permainan bola basket dapat dibagi menjadi dua cara, yaitu menggiring bola rendah dan menggiring bola tinggi. Menggiring bola rendah bertujuan untuk melindungi bola dari jangkauan lawan. Menggiring bola tinggi dilakukan untuk mengadakan serangan yang cepat ke daerah pertahanan lawan. 

Pivot atau memoros adalah suatu usaha menyelamatkan bola dari jangkauan lawan dengan salah satu kaki sebagai porosnya, sedangkan kaki yang lain dapat berputar 360 derajat.
Shooting adalah usaha memasukkan bola ke dalam keranjang atau ring basket lawan untuk meraih poin. Dalam melakukan shooting ini dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan shooting dengan dua tangan serta shooting dengan satu tangan.


Lay-up adalah salah satu teknik memasukkan bola ke dalam jaring dalam permainan bola basket. Teknik ini merupakan salah satu cara termudah untuk mendapatkan poin. Secara garis besar, teknik ini dilatih dengan men-dribble bola dari garis tembakan bebas, kemudian melompat dengan satu kaki bergantian dan pada lompatan kedua dilakukan tembakan ke ring secara bersamaan. Saat melompat, bola dibawa dengan dua tangan, setelah itu dilepaskan ke arah ring dengan satu tangan.Sedangkan tangan lainnya membantu dan melindungi bola.Lay-up dilakukan dengan memantulkan bola ke bagian atas papan ring terlebih dahulu ataupun langsung memasukkan bola ke ring.
Ada beberapa variasi dari teknik lay-up, yaitu reverse lay-up dan power lay-up.Reverse lay-up biasanya dilakukan apabila seorang pemain berada di bawah ring atau sangat dekat dengan ring sehingga memungkinkan untuk melakukan lay-up biasa. Pada teknik ini, seorang pemain akan menggunakan sisi yang berlawanan dengan lay-up biasa saat menembakkan bola. Power lay-up dilakukan dengan menembak bola menggunakan kedua tangan dalam jarak yang dekat dengan ring.



Teknik permainan bola basket profesional

Fade away adalah tehnik yang mendorong badan kebelakang saat melakukan shoot, sehingga menyulitkan defender untuk menghadang bola. tehnik ini lumayan susah dilakukan buat pemain yang baru belajar basket. Bila keseimbangan badan tidak terjaga bisa-bisa terpelanting dan jatuh kebelakang. Pemain NBA yang sering memakai teknik ini adalah sang legenda basket seperti Michael Jordan dan Kobe Bryant.


Hook adalah teknik yang sangat efektif bila pemain dijaga oleh orang yang lebih tinggi dari pemain. Yaitu cara menembak dari samping dengan satu tangan. Jadi jarak antara orang yang menghadang dan pemain bias agak jauh. Belakangan tehnik ini sering dipakai oleh Rony Gunawan Satria Muda Britama waktu melawan Garuda Bandung di Final 2009, dan keakuratan mencapat 80%.
Teknik yang butuh lompatan tinggi, dan akurasi tembakan yang bagus.


merupakan cara dribble dengan cara memantulkan bola dari tangan kiri ke tangan kanan atau sebaliknya. biasanya teknik sudah banyak di improvisasi dengan cara memantulkan bola di antara celah kaki (kebanyakan pemain internasional sudah menggunakan teknik ini) atau belakang kaki (yang paling sering menggunakan teknik ini adalah Jamal Crawford - Atlanta Hawks)
Slamdunk adalah salah satu teknik yang paling populer. Sebenarnya cukup simpel, yaitu hanya memasukkan bola secara langsung ke ring dan menghempaskan tangan ke ring basket. Walaupun simpel, tapi untuk orang dengan tinggi 171 cm slam seperti ini hampir mustahil untuk dilakukan karena lompatannya tidak cukup tinggi.


Kamis, 17 November 2011

Kota Bukittinggi


Bukittinggi

Kota Bukittinggi adalah salah satu kota di provinsi Sumatera Barat, Indonesia. Kota ini sebelumnya disebut dengan Fort de Kock dan dahulunya pernah juga dijuluki sebagai Parijs van Sumatra selain kota medan dan kota Bukittinggi juga pernah menjadi ibukota negara Indonesia.
Bukittinggi is one city in the province of West Sumatra, Indonesia. The city was formerly called the Fort de Kock and the former had also dubbed as Parijs van besides Sumatra town of Bukittinggi city field and also once the capital of Indonesia.

Kota ini disebut juga sebagai kota pusaka dengan Jam Gadang, yaitu sebuah landmark di ketinggian jantung kota, berbentuk jam besar mirip Big Ben, sekaligus menjadi simbol bagi kota yang juga berada pada tepi sebuah lembah yang bernama Ngarai Sianok.
The city is also called as city heritage with the Jam Gadang, a landmark in the heart of the height, shaped like a big clock Big Ben, as well as a symbol for the city which is also located on the edge of a valley called Ngarai Sianok.

Sejarah (history)
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/en/thumb/c/cd/Fort_de_Kock_in_1826.jpg/220px-Fort_de_Kock_in_1826.jpg
Kota ini dikenal sebagai Fort de Kock pada zaman kolonial dalam referensi ke pos Belanda didirikan di sini pada 1825 selama Perang Padri. Benteng ini didirikan oleh Kapten Bauer di puncak bukit Jirek dan kemudian dinamai kemudian Letnan Gubernur-Jenderal Hindia Belanda, Hendrik Merkus de Kock. Jalan pertama yang menghubungkan daerah dengan pantai barat dibangun antara 1833 dan 1841 melalui Gorge Anai, mengurangi pergerakan pasukan, memotong biaya transportasi dan memberikan stimulus ekonomi bagi perekonomian pertanian. Pada tahun 1856 sebuah perguruan tinggi pelatihan guru (Kweekschool) didirikan di kota, yang pertama di Sumatera, sebagai bagian dari kebijakan untuk memberikan kesempatan pendidikan bagi penduduk pribumi. Sebuah jalur rel yang menghubungkan kota dengan Payakumbuh dan Padang dibangun antara 1891 dan 1894. Selama pendudukan Jepang di Indonesia dalam Perang Dunia II, kota itu merupakan kantor pusat untuk Angkatan Darat Jepang ke-25, kekuatan yang diduduki Sumatera. Kantor pusat dipindahkan ke kota pada bulan April 1943 dari Singapura, dan tetap sampai Jepang menyerah pada Agustus 1945.
The city was known as Fort de Kock during colonial times in reference to the Dutch outpost established here in 1825 during the Padri War. The fort was founded by Captain Bauer at the top of Jirek hill and later named after the then Lieutenant Governor-General of the Dutch East Indies, Hendrik Merkus de Kock. The first road connecting the region with the west coast was built between 1833 and 1841 via the Anai Gorge, easing troop movements, cutting the costs of transportation and providing an economic stimulus for the agricultural economy. In 1856 a teacher-training college (Kweekschool) was founded in the city, the first in Sumatra, as part of a policy to provide educational opportunities to the indigenous population.  A rail line connecting the city with Payakumbuh and Padang was constructed between 1891 and 1894. During the Japanese occupation of Indonesia in World War II, the city was the headquarters for the Japanese 25th Army, the force which occupied Sumatra. The headquarters was moved to the city in April 1943 from Singapore, and remained until the Japanese surrender in August 1945.
Geografi (geography)
Kota Bukittinggi terletak pada rangkaian Bukit Barisan yang membujur sepanjang pulau Sumatera, dikelilingi tiga gunung berapi yaitu Gunung Singgalang, Gunung Marapi dan Gunung Sago, serta berada pada ketinggian 909 – 941 meter di atas permukaan laut. Kota ini juga berhawa sejuk dengan suhu berkisar antara 16.1 – 24.9 °C. Sementara dari total luas wilayah kota Bukittinggi saat ini (25,24 km²), 82.8% telah diperuntukan menjadi lahan budidaya, sedangkan sisanya merupakan hutan lindung.
Bukittinggi is located on the Bukit Barisan range that ran along the island of Sumatra, surrounded by three volcanoes is Mount Singgalang, Mount Marapi and Mount Sago, and at an altitude of 909-941 meters above sea level. The city is also air cool with temperatures ranging between 16.1 - 24.9 ° C. While the total area of the current town of Bukittinggi (25.24 km ²), 82.8% have been devoted to cultivation of land, while the rest is protected forest.
Kependudukan (population)
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/9/90/COLLECTIE_TROPENMUSEUM_Drukbezochte_markt_in_Fort_de_Kock_TMnr_60043505.jpg/220px-COLLECTIE_TROPENMUSEUM_Drukbezochte_markt_in_Fort_de_Kock_TMnr_60043505.jpg 
Perkembangan penduduk kota Bukittinggi tidak lepas dari berubahnya Bukittingi menjadi pusat perdagangan di dataran tinggi Minangkabau, dimulai dengan dibangunya pasar oleh pemerintah Hindia-Belanda tahun 1890 dengan nama loods, masyarakat setempat mengejanya dengan loih, dengan atap melengkung kemudian dikenal dengan nama Loih Galuang.
The development of the urban population can not be separated from the change in Bukittinggi Bukittingi a trade center in the Minangkabau highlands, starting with the market dibangunya by the Dutch East Indies government in 1890 under the name loods, local people spell it with loih, with a curved roof became known as the Loih Galuang.
Saat ini kota Bukittingi merupakan kota terpadat di provinsi Sumatera Barat, dengan jumlah angkatan kerja 52.631 orang dan sekitar 3.845 orang di antaranya merupakan pengangguran. Kota ini didominasi oleh etnis Minangkabau, namun terdapat juga etnis Tionghoa, Jawa, Tamil dan Batak.Masyarakat Tionghoa datang bersamaan dengan munculnya pasar-pasar di Bukittinggi, mereka dizinkan pemerintah Hindia-Belanda membangun toko/kios pada kaki bukit benteng Fort de Kock sebelah barat, membujur dari selatan ke utara, saat ini dikenal dengan nama Kampung Cino. Sementara pedagang India ditempatkan di kaki bukit sebelah utara, melingkar dari arah timur ke barat dan sekarang disebut juga Kampung Keling.
Today, the city Bukittingi is the most populous city in the province of West Sumatra, with a workforce of 52,631 people and about 3845 of them are unemployed. The city is dominated by ethnic Minangkabau, but there are also ethnic Chinese, Javanese, Tamil and Chinese Batak.Masyarakat come along with the emergence of markets in London, they allowed the Dutch East Indies government to build a shop / kiosk at the foot of the hill fortress of Fort de Kock west , running from south to north, now known as Kampung Cino. While the Indian traders placed in the foothills of the north, a circular from east to west and is now called Kampung Keling.


Pemerintahan (government)

seiring bergulirnya reformasi pemerintahan yang memberikan hak otonomi yang luas kepada kabupaten dan kota, muncul kembali penolakan dari masyarakat kabupaten Agam atas perluasan dan pengembangan wilayah kota Bukittinggi tersebut. Bagi masyarakat kabupaten Agam yang masuk ke dalam wilayah perluasan kota ini, merasa rugi karena dengan kembalinya penerapan model pemerintahan nagari lebih menjanjikan, dibandingkan berada dalam sistem kelurahan. Selain itu timbul asumsi, masyarakat kota yang telah heterogen juga dikhawatirkan akan memberikan dampak kepada tradisi adat dan kekayaan yang selama ini dimiliki oleh nagari.
reformasi as government grant broad autonomy to the district and the city, came back from rejection Agam district community on the expansion and development of the town of Bukittinggi region. Agam district for the community into the area of urban sprawl, the loss was due to return to the application of the model village governance is more promising, than in sub systems. In addition the assumption arises, people who have heterogeneous city would also tend to give effect to indigenous traditions and the wealth that had been owned by the village.
Pendidikan (education)
Sejak zaman kolonialis Belanda, kota ini telah menjadi pusat pendidikan di pulau Sumatera, dimulai sejak tahun 1872, dengan berdirinya Kweekschool voor Inlandsche Onderwijzers (sekolah guru untuk guru-guru bumiputera) atau dikenal juga dengan nama sekolah radja, yang selanjutnya berkembang menjadi volksschool atau sekolah rakyat. Kemudian pada tahun 1912 muncul Holandsch Inlandsche School (HIS), yang dilanjutkan dengan berdirinya Sekolah Pamong Opleiding School voor Inlandsch Ambtenaren (OSVIA) tahun 1918. Pada tahun 1926 juga telah berdiri MULO di kota Bukittinggi.Pada masa awal kemerdekaan di kota ini pernah berdiri sekolah Polwan dan kadet serta sekolah Pamong Praja yang pertama di Indonesia, bahkan Universitas Andalas pertama kali berdiri berada di kota Bukittinggi.
Since the Dutch colonial era, the city has become an educational center on the island of Sumatra, starting in 1872, with the establishment Kweekschool voor Inlandsche Onderwijzers (school teachers for teachers bumiputera) or also known as king of the school's name, which later evolved into volksschool or school people. Then in 1912 came Holandsch Inlandsche School (HIS), followed by the establishment of the School Guardian School voor Opleiding Inlandsch Ambtenaren (OSVIA) in 1918. In 1926 also has been established in the city Bukittinggi.Pada MULO early days of independence in this city once stood Policewomen school and cadets as well as Civil Service is the first school in Indonesia, even Andalas University was first established in the city of Bukittinggi.
Kesehatan (health)
Kota Bukittinggi telah memiliki pelayanan kesehatan yang baik, di mana kota dengan luas relatif kecil ini telah memiliki 5 rumah sakit yaitu 3 buah milik pemerintah dan 2 swasta dengan didukung oleh 5 buah puskesmas dan 6 puskesmas keliling serta 15 puskesmas pembantu. Salah satu yang utama adalah Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Achmad Mochtar, merupakan rumah sakit umum milik pemerintah tipe B dengan jumlah tempat tidur sebanyak 299.
Bukittinggi City has had good health care, where a city with a relatively small area has had 5 hospital that is 3 pieces of government-owned and two private sector, supported by 5 pieces of health centers and six health centers and 15 health centers around helper. One of the main General Hospital Dr. Achmad Mochtar, a government-owned public hospital type B with the number of beds as much as 299.
Pariwisata (tourism)

Pembangunan kepariwisataan merupakan salah satu sektor andalan bagi kota Bukittinggi, banyaknya objek wisata yang menarik, menjadikan kota ini dijuluki juga sebagai "kota wisata". Saat ini di kota Bukittinggi telah terdapat sekitar 60 hotel dan 15 biro perjalanan. Hotel-hotel yang terdapat di kota Bukittinggi antara lain The Hills (sebelumnya Novotel), Hotel Pusako dan sebagainya.
Lembah Ngarai Sianok merupakan salah satu objek wisata utama. Taman Panorama yang terletak di dalam kota Bukittinggi memungkinkan wisatawan untuk melihat keindahan pemandangan Ngarai Sianok. Di dalam Taman Panorama juga terdapat gua bekas persembunyian tentara Jepang sewaktu Perang Dunia II yang disebut sebagai Lubang Jepang Bukittinggi.

Di Taman Bundo Kanduang terdapat replika Rumah Gadang yang berfungsi sebagai museum kebudayaan Minangkabau, Kebun Binatang Bukittinggi dan benteng Fort de Kock yang dihubungkan oleh jembatan penyeberangan yang disebut Jembatan Limpapeh. Jembatan penyeberangan Limpapeh berada di atas Jalan A. Yani yang merupakan jalan utama di kota Bukittinggi.
Pasar Ateh (pasas atas) berada berdekatan dengan Jam Gadang yang merupakan pusat keramaian kota. Di dalam Pasar Ateh terdapat banyak penjual kerajinan tangan dan bordir serta makanan kecil oleh-oleh khas Sumatera Barat seperti Karupuak Sanjai (keripik singkong ala daerah Sanjai di Bukittinggi) yang terbuat dari singkong, Karupuak Jangek yang dibuat dari bahan kulit sapi atau kerbau dan Karak Kaliang, sejenis makanan kecil khas Bukittinggi yang berbentuk seperti angka 8. Saat ini juga telah dibangun beberapa pusat perbelanjaan modern di kota Bukittinggi.